Beranda | Artikel
Usia Para Penghuni Surga
Minggu, 3 Desember 2023

GAMBARAN SURGA

Usia Para Penghuni Surga
Dari Mu’azd bin Jabal Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عن معاذ بن جبل رضي الله عنه أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «يَدْخُلُ أَهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ جُرْداً مُرْداً مُكَحَّلِينَ أَبْنَاءَ ثَلاثِينَ، أَوْ ثَلاثٍ وَثَلاثِينَ سَنَةً». أخرجه أحمد والترمذي.

Para penghuni surga masuk surga dalam keadaan tubuh berseri, bercelak, berusia tiga puluh  tahun atau tiga puluh tiga  tahun.” (HR. Ahmad).[1]

Sifat Wajah-wajah Para Penghuni Surga.
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ ٱلۡأَبۡرَارَ لَفِي نَعِيمٍ ٢٢ عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ ٢٣ تَعۡرِفُ فِي وُجُوهِهِمۡ نَضۡرَةَ ٱلنَّعِيمِ [المطففين: ٢٢،  ٢٤] 

Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu benar-benar benar-benar dalam kenikmatan yang besar (surga), mereka (duduk) diatas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan. [Al-Muthaffifin/83: 22-24].

2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاضِرَةٌ ٢٢ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٞ [القيامة: ٢٢،  ٢٣] 

Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat. [Al-Qiyamah/75: 22-23].

3. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاعِمَةٞ ٨ لِّسَعۡيِهَا رَاضِيَةٞ ٩ فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٖ [الغاشية: ٨،  ١٠] 

Banyak muka pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya, dalam surga yang tinggi, [Al-Ghasyiyah/88: 8-10].

4. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ مُّسۡفِرَةٞ ٣٨ ضَاحِكَةٞ مُّسۡتَبۡشِرَةٞ [عبس : ٣٨،  ٣٩] 

Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria, [‘Abasa/80: 38-39].

5. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱبۡيَضَّتۡ وُجُوهُهُمۡ فَفِي رَحۡمَةِ ٱللَّهِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ [ال عمران: ١٠٧] 

Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala(surga); mereka kekal di dalamnya. [Ali ‘Imran/3 :107].

6. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم-: أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ، وَالَّذِينَ عَلَى آثَارِهِمْ كَأَحْسَنِ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إضَاءَةً قُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، لا تَبَاغُضَ بَينَهُمْ وَلا تَحَاسُدَ. متفق عليه.

Sesungguhnya golongan yang pertama-tama masuk surga seperti rupa bulan pada malam purnama. Kemudian yang mengikuti mereka  seperti bintang berkilau yang paling terang di langit. Hati mereka seperti hati seorang laki-laki, tidak saling membenci dan mendengki di antara mereka.” (Muttafaqun ‘Alaih).[2]

Sifat penyambutan penghuni surga.
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡ طِبۡتُمۡ فَٱدۡخُلُوهَا خَٰلِدِينَ [الزمر: 73] 

Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya dibawa ke surga berombong-rombongan (pula).Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahtera (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu  kekal di dalamnya.” [Az-Zumar/39: 73].

2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَدۡخُلُونَ عَلَيۡهِم مِّن كُلِّ بَابٖ ٢٣ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُم بِمَا صَبَرۡتُمۡۚ فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ [الرعد: ٢٣،  ٢٤] 

Sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. [Ar-Ra’d/13: 23-24].

3. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

لَا يَحۡزُنُهُمُ ٱلۡفَزَعُ ٱلۡأَكۡبَرُ وَتَتَلَقَّىٰهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ هَٰذَا يَوۡمُكُمُ ٱلَّذِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ [الانبياء: ١٠٣] 

Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” [Al-Anbiyaa/21: 103].

Orang yang masuk surga tanpa dihisab dan tanpa disiksa.
1. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, ia berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال النبي- صلى الله عليه وسلم-: عُرِضَتْ عَلَيَّ الأُمَمُ، فَأَجِدُ النَّبِيَّ يَمُرُّ مَعَهُ الأُمَّةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ النَّفَرُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ العَشَرَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ الخَمْسَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ وَحْدَهُ، فَنَظَرْتُ فَإذَا سَوَادٌ كَثِيرٌ، قُلْتُ: يَا جِبْريلُ، هَؤُلاءِ أُمَّتِي؟ قَالَ: لا، وَلَكِن انْظُرْ إلَى الأُفُقِ، فَنَظَرْتُ فَإذَا سَوادٌ كَثِيرٌ. قَالَ: هَؤُلاءِ أُمَّتُكَ، وَهَؤُلاءِ سَبْعُونَ أَلْفاً قُدَّامَهُمْ لا حِسَابَ عَلَيْهِمْ وَلا عَذَابَ. قُلْتُ: وَلِمَ؟ قَالَ: كَانُوا لا يَكْتَوونَ، ولا يَسْتَرْقونَ، وَلا يَتَطَيَّرُون، وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ. متفق عليه

Diperlihatkan semua umat kepadaku, aku menemukan seorang Nabi lewat disertai umat, seorang Nabi lewat disertai rombongan, seorang Nabi lewat disertai sepuluh orang, seorang Nabi lewat disertai lima orang, seorang Nabi lewat sendirian. Lalu aku melihat rombongan besar. Aku bertanya: ‘Hai Jibril, apakah mereka umatku?’ Ia (Jibril menjawab): ‘Bukan.’ Akan tetapi lihatlah ke ufuk.’ Lalu aku melihat, ternyata rombongan besar. Ia berkata: ‘Mereka adalah umatmu. Dan mereka tujuh puluh (70.000) orang di depan mereka yang tidak ada hisab dan siksa terhadap mereka.’ Aku bertanya, ‘Kenapa?’ Ia menjawab, ‘Mereka tidak berobat dengan kayy, tidak meminta ruqyah, tidak menganggap sial, dan hanya kepada Rabb mereka (Allah), mereka bertawakkal.”  (Muttafaqun ‘alaih).[3]

2. Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu, ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عن أبي أمامة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول وَعَدَنِي رَبِّي سُبْحَانَهُ أَنْ يُدْخِلَ الجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعِينَ أَلْفاً لا حِسَابَ عَلَيْهِمْ، وَلا عَذَابَ، مَعَ كُلِّ أَلْفٍ سَبْعُونَ أَلْفاً، وَثَلاثُ حَثَيَاتٍ مِنْ حَثَيَاتِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ. أخرجه الترمذي وابن ماجه.

Rabb-ku Yang Maha Suci memberi janji kepadaku akan memasukkan ke dalam surga dari umatku sebanyak tujuh puluh ribu (70.000) orang yang tidak ada hisab atas mereka dan tanpa azab. Bersama setiap seribu (1.000) orang ada tujuh puluh ribu (70.000) orang. Tiga genggaman dari genggaman Rabbku Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).[4]

[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Hasan/HR. Ahmad No 7920 dan At-Tirmidzi No. 2545 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan at-Tirmidzi No 2064.
[2] HR. Bukhari No 3254 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No. 2834.
[3] HR. Bukhari No 6541 dan ini adalah lafazhnya dan Muslim No. 220.
[4] Shahih/HR. At-Tirmidzi No 2437, Shahih Sunan at-Tirmidzi no 1984, dan Ibnu Majah No. 4286 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Ibnu Majah No. 3459.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/93848-usia-para-penghuni-surga.html